Berita KA Indonesia KAI Commuter
Sabtu, 26 November 2022
Kamis, 24 November 2022
Sejarah PO Mulyo - Bus Kebanggaan Wong Gombong, Sudah 75 Tahun Mengaspal
Sejarah PO Mulyo - Bus Kebanggaan Wong Gombong, Sudah 75 Tahun Mengaspal
Meski saat ini hanya mengandalkan bus bekas pakai, akan tetapi PO Mulyo berhasil mempertahankan eksistensinya.
Bagi Agan atau Sista yang berdomisili di Jogja, Kebumen, Gombong, Purworejo dan Purwokerto; pasti tak asing dengan nama PO Mulyo. PO dengan warna livery oranye dan putih dengan tulisan MULYOyang cukup besar di bodi busnya, sekilas livery bus Mulyo mengingatkan kita dengan bus Harapan Jaya. Tak mengejutkan, karena beberapa bus yang dipakai PO Mulyo adalah bekas pakai Harapan Jaya. Mereka pun kemudian sedikit merubah livery asli tersebut untuk digunakan pada armada busnya.
Bisa dibilang PO Mulyo adalah salah satu sesepuh di jalur Purwokerto-Jogja, bus ini pertama kali didirikan pada Agustus 1947 oleh Bapak Suratman. Nama "Mulyo" sendiri diambil dari nama anak beliau yang bernama Ino Mulyono. Untuk garasi PO Mulyo berada di Jl. Yos Sudarso No. 188, Gombong, Kebumen.
Awalnya PO Mulyo hanya melayani rute Gombong - Purwokerto dan Gombong - Jogja dengan kelas Ekonomi Non AC. Kemudian Pada 1962, PO Mulyo mendapat izin trayek Gombong - Kediri dengan memakai armada bus Dodge. Sayangnya trayek ini tak bertahan lama, nahas seminggu setelah beroperasi, bus Dodge tersebut menabrak pohon asem di Purworejo. Sejak saat itu, trayek Kediri - Gombong tak lagi digunakan. Pada tahun yang sama, PO Mulyo juga mendapat izin trayek Ciamis - Madiun. Tetapi yang digunakan hanya trayek dari Purwokerto sampai Jogja saja.
Awalnya PO Mulyo memang hanya melayani kelas bus Ekonomi Non AC, pada perkembangannya PO ini kemudian membuka kelas Patas AC dengan rute Gombong - Purwokerto serta Gombong - Jogja. Berlanjut pada 1990-an mereka juga membuka kelas Patas AC dengan rute Jogja - Purwokerto. Waktu itu mereka bersaing dengan PO Raharja, juga melayani trayek yang sama dengan kelas Patas AC.
Tapi, sama seperti PO Raharja, PO Mulyo gagal mempertahankan pelayanan kelas Patas AC di rute Jogja - Purwokerto. Pada akhirnya mereka hanya melayani kelas Ekonomi Non AC di rute tersebut. Dibandingkan PO Raharja yang armadanya habis tak bersisa, PO Mulyo masih sedikit beruntung; karena mampu mempertahankan operasional busnya. Walau mereka pada akhirnya hanya bisa membeli bus bekas pakai milik PO lain.
Tapi, sama seperti PO Raharja, PO Mulyo gagal mempertahankan pelayanan kelas Patas AC di rute Jogja - Purwokerto. Pada akhirnya mereka hanya melayani kelas Ekonomi Non AC di rute tersebut. Dibandingkan PO Raharja yang armadanya habis tak bersisa, PO Mulyo masih sedikit beruntung; karena mampu mempertahankan operasional busnya. Walau mereka pada akhirnya hanya bisa membeli bus bekas pakai milik PO lain.
Setelah memasuki dekade 1990-an, mereka mulai membuat bodi bus untuk pabrikan lain, salah satunya adalah Mercedes Benz. Ada kisah unik terkait bus Volgren milik PO Mulyo, awalnya bus ini didatangkan oleh pemerintah pada 1992 untuk acara KTT Gerakan Non Blok. Waktu itu pemerintah membeli bus dari Australia, salah satunya ada bus buatan karoseri Volgren.
Setelah acara KTT usai, bus impor dari Australia ini diberikan kepada Damri, untuk melayani rute bus di beberapa daerah. Salah satu bus ini pernah dipakai Damri melayani rute Solo - Jogja pada 2012. Pada 2018, PO Mulyo membeli bus tersebut, dan digunakan sebagai armada cadangan. Artinya bus tidak beroperasi setiap hari. Sebelum dibeli PO Mulyo, Volgren sempat digunakan untuk antar jemput pegawai Dinas Perhubungan.
Foto: Hendra Wicaksono/Facebook
Yang unik dari bodi bus Volgren adalah pintu yang bisa dibuka secara otomatis, fitur ini masih bisa dipakai meski telah berpindah tangan ke PO Mulyo. Keunikan lain adalah kaca depan berbentuk cembung serta kaca samping yang bisa dibuka sebagian. Produk asli Volgren aslinya memakai plat besi, akan tetapi yang dikirim ke Indonesia memakai bahan alumunium.
Bus yang penulis maksud masih dalam kondisi terawat, remnya pun masih pakem. Bicara soal perawatan, PO Mulyo memang jempolan. Meski hanya memakai bus bekas pakai, mereka merawat busnya dengan telaten. Tak heran mereka masih bisa bertahan. Meski di setiker trayek tertulis trayek sampai Solo, bus ini sebenarnya hanya mengisi rute Jogja - Purwokerto.
Bus yang penulis maksud masih dalam kondisi terawat, remnya pun masih pakem. Bicara soal perawatan, PO Mulyo memang jempolan. Meski hanya memakai bus bekas pakai, mereka merawat busnya dengan telaten. Tak heran mereka masih bisa bertahan. Meski di setiker trayek tertulis trayek sampai Solo, bus ini sebenarnya hanya mengisi rute Jogja - Purwokerto.
Sampai kapan PO Mulyo bertahan, pertanyaan ini sulit untuk dijawab; akan tetapi penulis berharap PO Mulyo masih akan tetap eksis di dunia transportasi darat. Armada PO Mulyo sendiri kebanyakan memakai armada seri Hino lawas bermesin depan seperti AK3 atau bus Mitsubishi Fuso. Meski hanya melayani kelas Ekonomi Non AC dengan armada bus yang kadang berbunyi errreekkk.....errrreekkkk. Akan tetapi PO Mulyo masih jadi pilihan para penumpang di jalurnya.
Meski bus Mulyo tak sebagus bus Efisiensi dalam hal tampilan luar, entah mengapa naik bus Mulyo selalu istimewa. Karena sesekali kita bisa bernostalgia mengenang masa kejayaan bus ini di jalurnya. Selain itu tampilan bus Mulyo yang klasik juga menawarkan suasana berbeda di tengah-tengah bodi bus kekinian yang sedang tren.
Meski bus Mulyo tak sebagus bus Efisiensi dalam hal tampilan luar, entah mengapa naik bus Mulyo selalu istimewa. Karena sesekali kita bisa bernostalgia mengenang masa kejayaan bus ini di jalurnya. Selain itu tampilan bus Mulyo yang klasik juga menawarkan suasana berbeda di tengah-tengah bodi bus kekinian yang sedang tren.
Bus Patas PO Mulyo masih aktif berdinas di tahun 2008. Foto: Arga S/Facebook
Dan seperti biasa, bagi Agan dan Sista yang punya pengalaman dan kenangan dengan PO Mulyo, jangan lupa untuk corat-coret di bawah. Sampai jumpa

Kamis, 17 November 2022
NPM, Usia Hampir Seabad Tetap Setia Menemani Perantau Sumatera Barat
NPM, Usia Hampir Seabad Tetap Setia Menemani Perantau Sumatera Barat
Halo Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar NPM, yang berusia hampir seabad tapi masih tetap setia menemani perantau dari Sumatera Barat.
Melihat bus berwarna putih dengan livery ombak berwarna hijau, kuning, dan merah mengingatkan ane dengan NPM. Yup, NPM yang telah berdiri jauh sebelum proklamasi ini memang sangat terkenal di kalangan perantau.
NPM yang merupakan akronim dari "Naikilah Perusahaan Minang" ini berdiri pada tahun 1932, ketika Baharuddin Sutan Babangso Nan Kuniang mendirikan sebuah perusahaan otobus yang melayani trayek-trayek dalam provinsi Sumatera Barat, yang dinamai "NPM".
NPM yang merupakan akronim dari "Naikilah Perusahaan Minang" ini berdiri pada tahun 1932, ketika Baharuddin Sutan Babangso Nan Kuniang mendirikan sebuah perusahaan otobus yang melayani trayek-trayek dalam provinsi Sumatera Barat, yang dinamai "NPM".
Pada era 70an, NPM mulai membuka trayek AKAP jarak jauh, seiring dengan hadirnya PO-PO yang menghadirkan trayek AKAP jarak jauh. Trayek awalnya adalah Padang ke kota-kota di Pulau Sumatera, seperti Pekanbaru, Bengkulu, dan lain-lain.
NPM semakin diminati masyarakat dan semakin berjaya, lalu pada tahun 1980an NPM mulai membuka trayek ke Pulau Jawa. Inilah era kejayaan puncak pertama NPM. NPM terus menambah trayek, menambah armada, hingga pada krisis ekonomi 1998 NPM tiba-tiba menurun. Dari yang awalnya mengoperasikan ratusan armada, hanya 40an armada yang beroperasi, sebagian besar armada dijual untuk menutupi ongkos operasional.
Era akhir tahun 90an sampai 2000an inilah masa-masa tersulit NPM. Mulai dari krisis ekonomi sampai tergusur oleh tiket pesawat yang semakin murah. NPM semakin down, bahkan pada tahun 2009 hanya 29 armada yang ada dan beroperasi.
Terus bangkit, terus berlari yang tadinya berjalan lesu. NPM berlari semakin kencang, dan sekarang hasilnya, NPM kembali menjadi pilihan masyarakat. Kursi-kursi terisi, dan armada bertambah. NPM akhirnya memasuki masa-masa kejayaan keduanya pada era sekarang ini.
Bicara seputar sasis, NPM selalu mengandalkan sasis Mercedes-Benz. Sedari dulu, NPM selalu setia dengan sasis Mercedes-Benz. Mulai OF 1113 pada awalnya, OH 1113, OH 1518, OH 1521, OH 1525, sampai saat ini OH 1526 dan OH 1626. Bahkan, NPM memiliki beberapa armada dengan sasis O500R 1836 yang merupakan sasis premium dari Mercedes-Benz.
Kalau bicara seputar karoseri, armada terbaru NPM ini mengandalkan body besutan karoseri Laksana, Tentrem, dan Rahayu Santosa. Sayang, Rahayu Santosa sudah tutup, jadi NPM tak bisa lagi memesan body di karoseri RS tersebut. NPM juga punya beberapa armada dengan karoseri Adiputro, tetapi armada itu adalah armada lama.
Jenis body yang digunakan untuk armada terbarunya HD atau HDD. Sebab, kebanyakan sasis yang dimiliki oleh NPM tak support body SHD. O500R 1836 milik PO NPM juga belum di-rebody, jadi masih menggunakan body lama buatan Rahayu Santosa.
Jenis body yang digunakan untuk armada terbarunya HD atau HDD. Sebab, kebanyakan sasis yang dimiliki oleh NPM tak support body SHD. O500R 1836 milik PO NPM juga belum di-rebody, jadi masih menggunakan body lama buatan Rahayu Santosa.
Kelas yang dilayani oleh NPM setahu ane yang beroperasi saat ini terbilang sedikit, hanya Bisnis AC dan Executive Plus saja. Perbedaan ada di armada, fasilitas dan lain-lain. Untuk Bisnis AC, menggunakan armada dengan sasis lawas (biasanya masih pakai Kuler Jahat) dan body lawas, seperti Marcopolo atau body lain, serta tak ada charger USB. Sementara Executive Plus menggunakan armada dengan sasis terbaru, mulai OH 1526 sampai O500R 1836. Untuk body biasanya menggunakan body Legacy SR2 terbaru dari karoseri Laksana, serta dilengkapi dengan usb charger.
Sistem penjatahan BBM dari NPM ini mungkin adalah "solar jatah". Jadi, driver bisa mengambil sisa uang jatah BBM bila menyetir dengan irit. Tujuannya tentu mengirit biaya sparepart, dan membuat penumpang menjadi nyaman karena driver umumnya tak ugal-ugalan.
Bicara seputar pengalaman sih ane belum pernah Gansis
. Sebab, kampung halaman ane ada di Jakarta, dan NPM mungkin belum melayani trayek Lampung-Jakarta. Serta, loket NPM tak ada di dekat rumah ane. Mungkin ane akan naik NPM bila ingin menuju ke Sumatera Barat.

Jadi, gimana pendapat Gansis seputar NPM? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih bila Gansis mengoreksi informasi di thread ane yang salah!
Mengenal Bus Fenomenal Dilintas Sumatera,"INTRA" Roller Coaster Dari Siantar
Mengenal Bus Fenomenal Dilintas Sumatera,"INTRA" Roller Coaster Dari Siantar
Selain terkenal dengan jalurnya yang ekstrim,Sumatera juga terkenal melalui transportasi daratnya yang masih jadi andalan sampai saat ini.Kali ini ane akan membahas PO Intra,bagi yang tinggal di Pematang Siantar,Sumatera Utara,pasti tidak asing dengan nama PO ini

Mulai didirikan pada 1 Juli 1995 di Pematang Siantar, Sumatera Utara.Awalnya mengisi trayek Medan-Siantar gan sist,yang menempuh jarak sekitar 126 km.Intra jug menjadi andalan masyarakat Siantar untuk bepergian menuju kota Medan dan sekitarnya.Selain Medan-Siantar,Intra juga membuka trayek sampai Pekanbaru dan Jambi.
Intra sendiri memiliki akronim yaitu Indah Transport,belum ada info yang jelas dibalik nama Intra ini gan sist.Silakan nanti yang punya informasi,silakan komen dibawah 

Intra sendiri punya rekor waktu yang bisa dibilang "wah" dijalurnya,dimana Siantar-Medan hanya ditempuh dalam waktu 2 jam saja 
Dimana PO lainnya menempuh kisaran 2,5-3 jam atau bahkan lebih.Maka banyak orang yang bilang bus ini layaknya roller coaster dijalan gan sist,kebayang kan bagaimana polah tingkah bus ini dijalan ? (seperrinya tidak perlu diceritkan y,paati sudah paham

Dimana PO lainnya menempuh kisaran 2,5-3 jam atau bahkan lebih.Maka banyak orang yang bilang bus ini layaknya roller coaster dijalan gan sist,kebayang kan bagaimana polah tingkah bus ini dijalan ? (seperrinya tidak perlu diceritkan y,paati sudah paham

Seiring pekembangan waktu,Intra merintis anak perusahaan bernama Sentosa Transport,Intra dan Sentosa mulai melebarkan sayapnya menuju berbagai kota di Sumatera.Dengan armada big bus dan medium busnya.
Beberapa trayek yang dilalui Intra dan Sentosa,Siantar-Jambi via Lintas Timur,Siantar-UB. Rokan,Siantar-Pekanbaru,Siantar-Dumai,Siantar-Pangkalan Kerinci,Medan-Jambi (Sentosa Transport).Untuk mesin dan chassis yang digunakan sama dengan bus Sunatera lainnya yaitu Mercedes Benz,salah satunya tipe OH 1526.Dan armada bus mediumnya memakai Hyundai gan sist.
Beberapa kelas yang dilayani seperti Ekonomi non AC,AC Ekonomi,dan Eksekutif.
Untuk body bus yang digunakan kebanyakan dari karoseri Rahayu Santosa.
Beberapa kelas yang dilayani seperti Ekonomi non AC,AC Ekonomi,dan Eksekutif.
Untuk body bus yang digunakan kebanyakan dari karoseri Rahayu Santosa.
Bus ini mengisi rute Siantar-Pekanbaru gan sist

Terkadang bus ini juga terlihat berjalan beriringan (konvoi),dilintas Sumatera Utara.Dengan tujuan bila ada salah satu bus yang mengalami masalah,bus yang lainnya bisa membantu.
Sama seperti di Jawa Timur,kondektur atau kernet bus Intra ini juga mendapat tambahan tugas sebagai navigator gan sist.Bukan hanya pebalap mobil rally saja yang perlu navigator,bus AKAP pun juga perlu sosok navigator 
Biasanya kondektur akan mengeluarkan sebagian badan sambil melambaikan tangan,dengan tujuan meminta jalur kepada pengendara lain.Bila dirasa aman untuk menyalip,kondektur akan memberitahu sopir gan sist,ada yang pernah menemui hal semacam ini ?

Biasanya kondektur akan mengeluarkan sebagian badan sambil melambaikan tangan,dengan tujuan meminta jalur kepada pengendara lain.Bila dirasa aman untuk menyalip,kondektur akan memberitahu sopir gan sist,ada yang pernah menemui hal semacam ini ?

TS jadi ingat dengan bus asal daerah ane,dimana waktu zamannya Sumber Kencono non AC masih ada.Kernet melakukan hal yang sama,bergelantungan mengeluarkan sedikit badannya sambil lambaikan tangan,untuk memebri tanda oengendara lain bahwa bus akan menyalip.Bila dirasa ada ruang untuk menyalip,kernet akan memberitahu sopir.Sudah menjadi kebiasaan setiap bus di Indonesia sepertinya gan sist,ketika hendak menyalip kendaraan lain,maka kondektur akan melakukan hal seperti itu.
Intra ini juga sering membawa paket gan sist,selama perjalanannya.Menurut pengalaman teman ane,bus ini selain membawa paket barang,juga membawa sepeda motor diatap busnya.Selain Intra ada juga PMH,yang mengisi trayek Medan-Pekanbaru,dimana terlihat sering kali mengangkut sepeda motor diatapnya.Saat ini armada bus Intra sudah mencapai lebih dari 70 unit,melayani berbagai kota tujuan di Sumatera.Walaupun usiannya masih terbilang muda,Intra sudah menjadi transportasi pilihan bagi sebagian masyarakat Sumatera Utara dan sekitarnya.
Nah demikian gan sist sedikit kisah transportasi dari kota Siantar,dimana transportasi bernama bus begitu diminati masyarakat hingga kini.Dunia transportasi khususnya bus,selalu menjadi hal yang menarik buat ane,terutama bus dilintas Sumatera.Selalu ada hal yang menarik untuk diceritakan,dan banyak cerita yang tak akan terlupakan.
Langganan:
Postingan (Atom)