Kereta api Argo Bromo Anggrek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Argo Bromo Anggrek
KA Argo Bromo Anggrek KTT G20 Indonesia 2022.jpg

Kereta api Argo Bromo Anggrek membawa lokomotif beserta rangkaian spesial KTT G20 Indonesia 2022 saat melintasi Tambun, Bekasi
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Mulai beroperasi24 September 1997; 24 tahun lalu
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalSurabaya Pasarturi
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirJakarta Gambir
Jarak tempuh720 km
Waktu tempuh rerata8 jam 10 menit
Frekuensi perjalananDua kali keberangkatan setiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan
KelasEksekutif dan Luxury
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2–2 (eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 18 tempat duduk disusun 1–1 (luxury)
    kursi tidak dapat diputar namun dapat direbahkan hingga 180°
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks dengan blinds dan lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas hiburanAda. Hanya ada di layanan luxury
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara, dan Wi-Fi.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Kecepatan operasional88-120 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal1–4

Kereta api Argo Bromo Anggrek (disebut pula sebagai Argo Anggrek) merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan luxury yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia untuk melayani rute Surabaya PasarturiJakarta Gambir dan sebaliknya. Kereta api yang diluncurkan pada 24 September 1997 ini merupakan salah satu kereta api antarkota unggulan karena pernah beroperasi menggunakan rangkaian kereta berbogie CL243 bolsterless (K9) pada awal pengoperasiannya.

Kereta api ini menempuh jarak sejauh 720 km dalam waktu sekitar 8 jam 10 menit.[1]

Asal usul nama[sunting | sunting sumber]

Nama Bromo diambil dari nama gunung api Gunung Bromo di Jawa Timur. Nama Anggrek berasal dari nama bunga asal Indonesia yaitu, bunga Anggrek.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Awal pengoperasian[sunting | sunting sumber]

Kereta api JS950 Argo Bromo (1995–2000-an)[sunting | sunting sumber]

Sejarah kereta api berkelajuan tinggi di Indonesia diawali dengan peluncuran kereta api JS950 Argo Bromo yang diresmikan oleh Presiden Indonesia saat itu, Soeharto, pada 31 Juli 1995, bertepatan dengan Hari Teknologi Nasional—nama "JS950" berarti "kereta api lintas Jakarta–Surabaya menempuh waktu 9 jam, diluncurkan pada peringatan 50 tahun kemerdekaan Republik Indonesia".[2][3]

Kereta api Argo Bromo sempat beroperasi secara bersamaan dengan kereta api Argo Bromo Anggrek di lintas yang sama sebelum berhenti beroperasi pada awal 2000-an karena kebijakan rasionalisasi yang dilakukan oleh PT KA. Sejak pengoperasian kereta api JS950 Argo Bromo dihentikan, rangkaian keretanya dialihkan untuk pengoperasian kereta api Bima.

Kereta api JS852 Argo Bromo Anggrek (1997–sekarang)[sunting | sunting sumber]

Menggunakan rangkaian kereta berbogie K9[sunting | sunting sumber]
Tampak luar kereta (1997–2010-an)
Logo (atas) dan tampak luar rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek saat itu (bawah), terlihat berbeda dengan rangkaian kereta api Argo lainnya.

Pada 24 September 1997, Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) meluncurkan kereta api Argo Bromo Anggrek, beroperasi menggunakan rangkaian kereta yang dilengkapi bogie CL243 bolsterless (K9)—bogie yang dikembangkan bersama Alstom menggunakan suspensi udara sehingga dapat melaju hingga 120 km/jam dengan sedikit guncangan.

Kereta api ini pernah melayani kelas super eksekutif (KZ), dilengkapi fasilitas yang lebih dari kelas eksekutif biasa, yaitu adanya komputer dan kursi yang lebih nyaman, namun layanan kelas tersebut kini dihapus.

Rangkaian kereta ini juga sempat mengalami pemugaran ulang di INKA sekitar tahun 2000-an akhir dan mengubah warna bagian luar dari merah muda menjadi ungu, meskipun tidak mengalami proses perbaikan ulang secara keseluruhan.

Perbaikan ulang rangkaian kereta berbogie K9[sunting | sunting sumber]
Kereta api Argo Bromo Anggrek saat melintas langsung Stasiun Kalibodri, sekitar 2008–2011. Tampak rangkaian kereta tersebut memiliki dua jenis corak yang berbeda,
Kereta api Argo Bromo Anggrek saat melintas langsung Stasiun Bojonegoro. Tampak rangkaian kereta memiliki corak Go Green, Agustus 2011.
Kereta api Argo Bromo Anggrek saat beroperasi menggunakan rangkaian kereta darurat, tiba di Stasiun Gambir (Maret 2015)

Dalam pengoperasiannya, kereta api ini sering anjlok karena bogie K9 dikenal sensitif terhadap kondisi rel di Indonesia, terutama terhadap belokan. Selain itu, waktu dinas rangkaian kereta ini terlalu lama dengan jeda istirahat di stasiun tujuan sangat terbatas, serta jumlahnya terbatas. Karena sering mengalami kecelakaan, Departemen Perhubungan Indonesia memberi perintah kepada PT KA untuk menarik seluruh rangkaian kereta ini mulai Desember 2010,[4] sementara kereta api Argo Bromo Anggrek beroperasi menggunakan rangkaian kereta hasil penyehatan oleh Balai Yasa Manggarai. Rangkaian kereta Argo Bromo Anggrek pernah dipakai untuk pengoperasian kereta api Argo MuriaArgo Lawu, dan Argo Sindoro.

Setelah Kereta Api Indonesia melakukan penarikan rangkaian kereta Argo Bromo Anggrek, INKA melakukan perbaikan, terutama pada bogie kereta—bogie K9 diubah menjadi K9 Re-Engineering (RE).[5] Selain itu, INKA juga melakukan perbaikan bagian luar dan dalam kereta (untuk perbaikan bagian luar juga dilakukan bersama dengan Balai Yasa Gubeng), perbaikan toilet menjadi toilet ramah lingkungan, serta menambahkan kotak penampungan karena limbah kotoran saat itu dibuang langsung ke rel.[6]

Pada 2015, beberapa rangkaian kereta ini dilakukan pemeliharaan akhir (PA) di Balai Yasa Surabaya Gubeng. Terdapat penurunan mutu sarana setelah dilakukan perbaikan, seperti mengubah pintu geser otomatis menjadi pintu geser manual dan mengubah sandaran kaki. Meskipun demikian, beberapa kereta yang tidak diperbaiki ulang di INKA hingga kini masih dilengkapi pintu geser otomatis.

Pada pertengahan 2016, sepuluh kereta kelas eksekutif tersebut telah diperbaiki ulang baik bagian luar maupun dalam sehingga menyerupai kereta eksekutif buatan INKA keluaran 2016. Selain itu, beberapa perubahan mulai tampak setelah dilakukan perbaikan, seperti tirai jendela diubah tirai blind serta sandaran kaki pegas yang bisa dilipat.

Pengoperasian saat ini[sunting | sunting sumber]

Kereta api Argo Bromo Anggrek saat beroperasi menggunakan rangkaian baja nirkarat dengan lokomotif spesial HUT RI Ke 76 Tahun, melintasi Tambun

Kereta api Argo Bromo Anggrek melayani kelas Luxury sejak 12 Juni 2018.[7][8]

Rangkaian kereta kelas eksekutif baja nirkarat buatan INKA mulai dipakai untuk pengoperasian kereta api ini pada 2019, sementara rangkaian kereta buatan tahun 1997 dan 2001 dialihkan ke Depo Kereta Semarang Poncol (SMC) untuk pengoperasian kereta api Argo Sindoro dan Argo Muria.

Pada akhir 2019 hingga 2020, kereta api ini mengalami penambahan jumlah pemberhentian sehingga melayani penumpang di Stasiun Bojonegoro[9] dan Stasiun Pekalongan.[10]

Pada 24 September 2021 bertepatan Ulang Tahun ke 24 tahun kecepatan maksimal kereta api Argo Bromo Anggrek kembali ditingkatkan menjadi 120 km/jam sehingga mempersingkat waktu tempuh sekitar 20 menit dari jadwal perjalanan sebelumnya. Oleh karena itu, perjalanan dari Surabaya menuju Jakarta dan sebaliknya dapat ditempuh sekitar 8 jam 10 menit.[1]

Insiden[sunting | sunting sumber]

Pada 27 Oktober 2003 pukul 12.05, kereta api Argo Bromo Anggrek tujuan Stasiun Gambir anjlok di km 38+420 petak Stasiun Karangjati dan Stasiun GubugKabupaten GroboganJawa Tengah. Sebelumnya, keberangkatan kereta api ini dari Stasiun Surabaya Pasarturi terlambat karena adanya perbaikan pada kereta bagian belakang. Kejadian ini mengakibatkan 1 kereta dalam posisi miring, 4 kereta terguling, serta bogie pada salah satu kereta terlepas.[11]

Pada 19 Juni 2009, sebuah kereta pembangkit pada kereta api Argo Bromo Anggrek terbakar di Stasiun Cikampek. Kereta pembangkit pun dilepas dan dipadamkan di Stasiun Cikampek, sementara kereta api Argo Bromo Anggrek terpaksa dilanjutkan perjalanannya tanpa kereta pembangkit hingga Stasiun Cirebon.[12] Kemungkinan ini terjadi akibat korsleting.[13]

Pada 2 Oktober 2010 sekitar pukul 03.00, kereta api Argo Bromo Anggrek menabrak kereta api Senja Utama Semarang di Stasiun PetarukanPemalangJawa Tengah yang mengakibatkan dua kereta mengalami kerusakan parah. Selain itu, kejadian ini mengakibatkan 36 penumpang tewas dan 26 mengalami luka parah.[14] Dari hasil investigasi INSTRAN, kesalahan pada kecelakaan tersebut terletak pada masinis kereta api Argo Bromo Anggrek (tertidur sebelum kecelakaan) dan petugas pengatur perjalanan kereta api—tidak memerintahkan masinis kereta api Senja Utama Semarang untuk berhenti di jalur 1.[15]

Pada 16 November 2012, kereta api Argo Bromo Anggrek anjlok di dekat Stasiun Bulakamba. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun perjalanan kereta api di jalur utara terhambat sehingga beberapa perjalanan kereta dialihkan menuju jalur Cirebon-Prupuk.

Stasiun pemberhentian[sunting | sunting sumber]

ProvinsiKota/KabupatenStasiun[16]Penghubung antarmoda
Jawa TimurSurabayaSurabaya PasarturiKereta Api Indonesia Kereta api antarkota: SembraniJayabayaGumarangDharmawangsaKertajayaAirlanggaHarina
Ekonomi Lokal: Surabaya Pasarturi-Cepu, Bojonegoro-Sidoarjo
Komuter: Surabaya Pasarturi-Lamongan, Surabaya Pasarturi-Sidoarjo, Indro-Sidoarjo
Angkutan bus Bus kota Surabaya dan Lyn
BojonegoroBojonegoroKereta Api Indonesia Kereta api antarkota: SembraniJayabayaGumarangDharmawangsaKertajayaAirlanggaHarina
Ekonomi Lokal: Surabaya Pasarturi-Cepu, Bojonegoro-Sidoarjo
Angkutan bus Bus antarkota di Terminal Rajekwesi
Jawa TengahSemarangSemarang TawangKereta Api Indonesia Kereta api antarkota: Argo MuriaArgo SindoroSembraniJayabayaBrawijayaGumarangDharmawangsaKertajayaAirlanggaBrantasMatarmajaHarina
Kereta api lokal: Kamandaka dan Joglosemarkerto
Komuter: Kedung Sepur
Angkutan bus Trans SemarangKoridor 2Koridor 3AKoridor 3BKoridor 4Koridor 7
Angkutan bus Trans Jateng: Koridor 1 Kedungsepur
Angkutan bus Angkot Kota Semarang
PekalonganPekalonganKereta Api Indonesia Kereta api antarkota: Argo MuriaArgo SindoroSembraniJayabayaBrawijayaGumarangDharmawangsaKertajayaAirlanggaBrantasMatarmajaHarina
Kereta api lokal: Kamandaka dan Joglosemarkerto
Angkutan bus Angkot Kota Pekalongan
Jawa BaratCirebonCirebonKereta Api Indonesia Kereta api antarkota: Argo MuriaArgo SindoroArgo CheribonSembraniJayabayaBrawijayaGumarangDharmawangsaKertajayaAirlanggaBrantasMatarmajaHarinaArgo LawuArgo DwipanggaGajayanaBimaTaksakaPurwojayaSingasariBangunkartaFajar-Senja Utama SoloMataramFajar-Senja Utama YogyaSawunggalihJayakarta
Daerah Khusus Ibukota JakartaJakarta PusatGambirKereta Api Indonesia Kereta api antarkota: Argo MuriaArgo SindoroArgo CheribonSembraniBrawijayaArgo LawuArgo DwipanggaGajayanaBimaTaksakaPurwojayaArgo Parahyangan
Angkutan bus BRT TransjakartaKoridor 2Koridor 2AKoridor 2DKoridor 7F
Bus kota: Koridor 6H
Mikrotrans: JAK 10B

Galeri[sunting | sunting sumber]

Rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek sebelum menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat
Bagian dalam kereta Argo Bromo Anggrek sebelum menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat