youtube.com/channel/UCb1c9FyT7vlMz0Qj9OH4Wiw/about

Senin, 17 Oktober 2022

C30.7 di Bukitpanjang, Singapura, 1947

   C30.7 di Bukitpanjang, Singapura, 1947




Pemerintah Pendudukan Jepang membawa 19 unit C30 dari Jawa ke Malaya selama masa Perang Dunia II. Akibatnya, hanya tersisa 2 unit C30 di Jawa, yakni C30.5 dan C30.9. C30.5 sendiri sudah diregauge menjadi 1000 mm dan disimpan di Balai Yasa Madiun. Lok ini kemungkinan akan dikirim ke Malaya, namun diurungkan karena situasi perang yang semakin memburuk. Pada masa DKA, C30.5 dipreteli. Ketel beserta peti apinya dikirim ke Sumatera Selatan. C30.9 sendiri dalam keadaan siap operasi, dan dikirim ke Sumatera Selatan. Dengan demikian, punahlah C30 di Jawa pada 1955.

19 unit yang dikirim ke Malaya diantaranya C30.1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21. Dari 19 unit, 4 unit berakhir di Kamboja, kemungkinan besar dibeli oleh Royal Railway. Salah satu C30 yang berakhir di Kamboja masih bisa kita saksikan, dipajang sebagai monumen di kota Triel.

15 unit yang berada di Malaya/Singapura kemungkinan besar dirucat karena kondisinya sudah rusak berat dan pemulangannya ke Indonesia memerlukan biaya banyak. Perucatan dilakukan sekitar 1947, kemungkinan besar atas persetujuan SS-VS selaku "pemilik asli" lok ini.

Satu nomor, C3020 tidak diketahui nasibnya. Tidak ada catatan ataupun dokumen yang menyatakan keberadaan satu lok ini. Entah ia ikut dikirim ke Luar Negeri, atau berakhir sebagai rongsokan di Jalur Muaro - Pekanbaru bersama dengan C3080.

Foto koleksi Malcolm Wilton-Jones

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan gunakan bahasa yang sopan ya guys ,selamat membaca