Formasi rangkaian[2]

KRL seri 203 memiliki formasi asli sebagai berikut.

 Susunan rangkaian
 
 
 
Nomor12345678910
KodefikasiTc203M203M'202T203M203M'202T203M203M'202Tc'202
Komponen ContMG,CP ContMG,CP ContMG,CP 

Di setiap kereta M terdapat komponen traksi chopper.

Di Indonesia, pada awalnya KRL ini dioperasikan dengan formasi 8 kereta, dengan melepas kereta nomor 5 dan 6 dari rangkaian sebagai berikut.

Susunan rangkaian
 
 
 
Nomor12345678
KodefikasiTc203M203M'202T203T203M203M'202Tc'202
Komponen ContMG,CP  ContMG,CP 

Formasi ini tetap digunakan oleh rangkaian 203-108F hingga kini.

Pada tahun 2014, rangkaian 203-1F sempat dikembalikan menjadi 10 kereta dengan formasi mengikuti formasi aslinya ketika beroperasi di Jepang. Namun karena suatu alasan, dua kereta motor dan dua kereta trailer dari rangkaian ini dilepas dan ditukar dengan dua kereta motor lain yang telah dilucuti komponen traksinya dengan formasi sebagai berikut.

 Susunan rangkaian
 
 
 
Nomor12345678
KodefikasiTc203M203M'202T'203T'202M203M'202Tc'202
Komponen ContMG,CP  ContMG,CP 

Unit T' merupakan kereta trailer yang berasal dari kereta motor yang dilucuti komponen traksi, komponen kelistrikan sekunder, serta kontaktornya.

Pada tahun 2016, rangkaian BUD 2 (203-2F, MaTo 52) dijadikan rangkaian 12 kereta dengan mengambil 4 kereta dari rangkaian 203-1F dengan formasi sebagai berikut.

 Susunan rangkaian
 
 
 
Nomor123456789101112
KodefikasiTc203M203M'202T203T203M203M'202T'203T'202M203M'202Tc'202
Komponen ContMG,CP  ContMG,CP  ContMG,CP 

Unit T' merupakan kereta trailer yang berasal dari kereta motor yang dilucuti komponen traksi, komponen kelistrikan sekunder, serta kontaktornya.

Pada tahun 2017, giliran rangkaian BOO 106 (203-106F, MaTo 66) dan BOO 109 (203-109F, MaTo 69) yang dijadikan 10 kereta dengan menggunakan seluruh sisa rangkaian 203-1F, masing-masing dengan formasi sebagai berikut.

 Susunan rangkaian
 
 
 
Nomor12345678910
KodefikasiTc203T203M203M'202T'203T'202M203M'202T203Tc'202
Komponen  ContMG,CPContMG,CPContMG,CP  
KodefikasiTc203M203M'202T203Tc'202Tc203T203M203M'202Tc'202
Komponen ContMG,CP    ContMG,CP 

Pada rangkaian BOO 106, kereta T' adalah kereta trailer yang berasal dari kereta motor yang dilucuti komponen traksinya, namun tidak dengan komponen kelistrikan sekunder serta kontaktornya, dikarenakan pertimbangan untuk tetap aktifnya unit MG (main generator) dan CP (kompresor) pada kereta tersebut sebagai sumber daya tambahan untuk pendingin udara, penerangan, dan kelistrikan rangkaian.

Untuk rangkaian yang tiba di FilipinaPhilippine National Railways (PNR) menjalankan KRL ini dengan formasi acak yang ditarik oleh lokomotif karena belum tersedianya jaringan listrik aliran atas pada lintas Tutuban-Bicol tempat dimana KRL ini dioperasikan. Sistem kelistrikan didapatkan dari Generator Set (genset) dipasang pada kereta ujung (KuHa 203) untuk fungsi penerangan dan pendingin udara. Seiring waktu, karena kerusakan pada AC, sebagian dari kereta seri 203 telah diganti ACnya dengan AC buatan PT INKA.

Daftar rangkaian[2]

Indonesia

Di Indonesia, terdapat 3 jenis formasi sejak pengaturan ulang formasi KRL seri 203 yang dilakukan bulan Desember 2016,[3] yaitu 8, 10, dan 12 kereta. Namun, formasi 8 kereta akhirnya hilang di tahun 2020 setelah rangkaian eks MaTo 68 (BOO 108) mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Tetapi, pada November 2021, rangkaian tersebut dijadikan kabin tengah dari rangkaian eks MaTo 69 (BOO 109) menggantikan peranan eks MaTo 51 (BOO 1)


Rangkaian Formasi 10 Kereta

Daftar rangkaian formasi 10 kereta
 Susunan rangkaian
 
 
 
Nomor10987654321
BUD 2203-2203-3203-3202-3203-117202-117203-4202-4203-4202-2
BOO 109
+
BOO 108
203-109203-117203-125
(203-1)
202-125
(202-1)
202-108
(202-1)
203-108
(203-1)
203-127202-127203-118202-109

Rangkaian Formasi 12 Kereta

Daftar rangkaian formasi 12 kereta
 Susunan rangkaian
 
 
 
Nomor121110987654321
BUD 106203-106203-116202-116203-111203-112203-122202-122203-115203-116203-118202-118202-106

Catatan:

  1. Rangkaian eks MaTo 51 (BOO 1)[4] dan eks MaTo 52 (BUD 2) adalah generasi (batch) pertama, sedangkan rangkaian nomor eks MaTo 66 (BUD 106), eks MaTo 68 (BOO 108), dan eks MaTo 69 (BOO 109) adalah batch kedua. Rangkaian batch kedua sudah menggunakan suspensi udara seperti KRL JR East 205, sedangkan KRL batch pertama masih menggunakan suspensi per daun.
  2. Semua pemeliharaan akhir KRL ini dilakukan di Balai Yasa Manggarai.
  3. Kereta sisa yang dilepas bisa saja masih berada di Depo KRL, maupun sudah dikirim ke Stasiun Cikaum.
  4. Rangkaian eks MaTo 69+68 (BOO 109+108) merupakan rangkaian formasi 10 kereta dengan susunan 5+5 yang memiliki kabin tengah, seperti halnya KRL JR East seri 205 formasi 12 kereta dari jalur Yokohama, Nambu maupun Musashino.
  5. Rangkaian eks MaTo 68 (BOO 108) sempat mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada tahun 2020. Empat unit kereta yang masih dapat digunakan diberikan ke rangkaian BUD 106 sebelum akhirnya pada November 2021 telah beroperasi kembali sebagai rangkaian kabin tengah dari rangkaian eks MaTo 69 (BOO 109).

Filipina

NomorABCD
EMU-1203-107 (01A)203-11 (01B)202-7 (01C)203-9 (01D)
EMU-2202-4 (02A)202-11 (02B)203-7 (02C)202-12 (02D)
EMU-3203-5 (03A)203-9A (03B)202-9 (03C)203-10 (03D)
EMU-4203-4 (04A)203-13 (04B)202-10 (04C)203-14 (04D)
EMU-5203-3 (05A)203-121 (05B)202-120 (05C)203-8 (05D)
EMU-6202-3 (06A)202-15 (06B)203-15 (06C)203-7 (06D)
EMU-7202-107 (07A)203-120 (07B)202-8 (07C)203-10 (07D)

Catatan:

  1. Rangkaian yang tiba di Filipina dibagi menjadi 4 kereta per rangkaian untuk menyesuaikan panjang peron di Filipina yang hanya dapat menampung maksimal 6 kereta.

Galeri

Referensi

  1. ^ Majalah KA Edisi Juni 2014
  2. Lompat ke:a b Litbang KRL - Gerakan Muda Penggemar Kereta Api
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-24. Diakses tanggal 2016-12-24.
  4. ^ Menyesuaikan Depo KRL dari eks MaTo 69 (BOO 109) dimana rangkaian eks MaTo 51 (BOO 1) disambungkan dengan rangkaian eks MaTo 69 (BOO 109) di bagian tengah kereta

Pranala luar