Sejarah PO Mulyo - Bus Kebanggaan Wong Gombong, Sudah 75 Tahun Mengaspal
Mitsubishi Fuso BM 117L. Foto: motretsan/Instagram
Meski saat ini hanya mengandalkan bus bekas pakai, akan tetapi PO Mulyo berhasil mempertahankan eksistensinya.
Bagi Agan atau Sista yang berdomisili di Jogja, Kebumen, Gombong, Purworejo dan Purwokerto; pasti tak asing dengan nama PO Mulyo. PO dengan warna livery oranye dan putih dengan tulisan MULYOyang cukup besar di bodi busnya, sekilas livery bus Mulyo mengingatkan kita dengan bus Harapan Jaya. Tak mengejutkan, karena beberapa bus yang dipakai PO Mulyo adalah bekas pakai Harapan Jaya. Mereka pun kemudian sedikit merubah livery asli tersebut untuk digunakan pada armada busnya.
Bisa dibilang PO Mulyo adalah salah satu sesepuh di jalur Purwokerto-Jogja, bus ini pertama kali didirikan pada Agustus 1947 oleh Bapak Suratman. Nama "Mulyo" sendiri diambil dari nama anak beliau yang bernama Ino Mulyono. Untuk garasi PO Mulyo berada di Jl. Yos Sudarso No. 188, Gombong, Kebumen.
Awalnya PO Mulyo hanya melayani rute Gombong - Purwokerto dan Gombong - Jogja dengan kelas Ekonomi Non AC. Kemudian Pada 1962, PO Mulyo mendapat izin trayek Gombong - Kediri dengan memakai armada bus Dodge. Sayangnya trayek ini tak bertahan lama, nahas seminggu setelah beroperasi, bus Dodge tersebut menabrak pohon asem di Purworejo. Sejak saat itu, trayek Kediri - Gombong tak lagi digunakan. Pada tahun yang sama, PO Mulyo juga mendapat izin trayek Ciamis - Madiun. Tetapi yang digunakan hanya trayek dari Purwokerto sampai Jogja saja.
Awalnya PO Mulyo memang hanya melayani kelas bus Ekonomi Non AC, pada perkembangannya PO ini kemudian membuka kelas Patas AC dengan rute Gombong - Purwokerto serta Gombong - Jogja. Berlanjut pada 1990-an mereka juga membuka kelas Patas AC dengan rute Jogja - Purwokerto. Waktu itu mereka bersaing dengan PO Raharja, juga melayani trayek yang sama dengan kelas Patas AC.
Tapi, sama seperti PO Raharja, PO Mulyo gagal mempertahankan pelayanan kelas Patas AC di rute Jogja - Purwokerto. Pada akhirnya mereka hanya melayani kelas Ekonomi Non AC di rute tersebut. Dibandingkan PO Raharja yang armadanya habis tak bersisa, PO Mulyo masih sedikit beruntung; karena mampu mempertahankan operasional busnya. Walau mereka pada akhirnya hanya bisa membeli bus bekas pakai milik PO lain.
Bagi Agan pecinta dunia bus (Bismania), tentu kenal dengan nama Volgren yang dimiliki PO Mulyo. Bus ini bisa jadi bus langka dijalurnya dan di Indonesia. Bus ini memakai chassis Mercedes Benz OH408, dibalut bodi buatan karoseri Volgren (Volvo & Grenda) yang berbasis di Australia. Sesuai namanya, karoseri ini awalnya hanya membuat bodi bus untuk chassis Volvo sampai 1989.Setelah memasuki dekade 1990-an, mereka mulai membuat bodi bus untuk pabrikan lain, salah satunya adalah Mercedes Benz. Ada kisah unik terkait bus Volgren milik PO Mulyo, awalnya bus ini didatangkan oleh pemerintah pada 1992 untuk acara KTT Gerakan Non Blok. Waktu itu pemerintah membeli bus dari Australia, salah satunya ada bus buatan karoseri Volgren.Setelah acara KTT usai, bus impor dari Australia ini diberikan kepada Damri, untuk melayani rute bus di beberapa daerah. Salah satu bus ini pernah dipakai Damri melayani rute Solo - Jogja pada 2012. Pada 2018, PO Mulyo membeli bus tersebut, dan digunakan sebagai armada cadangan. Artinya bus tidak beroperasi setiap hari. Sebelum dibeli PO Mulyo, Volgren sempat digunakan untuk antar jemput pegawai Dinas Perhubungan.
Foto: Hendra Wicaksono/Facebook
Mercedes Benz OH408 (Volgren) PO Mulyo. Foto: Sejarah Transportasi/Facebook
Yang unik dari bodi bus Volgren adalah pintu yang bisa dibuka secara otomatis, fitur ini masih bisa dipakai meski telah berpindah tangan ke PO Mulyo. Keunikan lain adalah kaca depan berbentuk cembung serta kaca samping yang bisa dibuka sebagian. Produk asli Volgren aslinya memakai plat besi, akan tetapi yang dikirim ke Indonesia memakai bahan alumunium.
Bus yang penulis maksud masih dalam kondisi terawat, remnya pun masih pakem. Bicara soal perawatan, PO Mulyo memang jempolan. Meski hanya memakai bus bekas pakai, mereka merawat busnya dengan telaten. Tak heran mereka masih bisa bertahan. Meski di setiker trayek tertulis trayek sampai Solo, bus ini sebenarnya hanya mengisi rute Jogja - Purwokerto.
Sampai Kapan Mulyo Bertahan ?
Sampai kapan PO Mulyo bertahan, pertanyaan ini sulit untuk dijawab; akan tetapi penulis berharap PO Mulyo masih akan tetap eksis di dunia transportasi darat. Armada PO Mulyo sendiri kebanyakan memakai armada seri Hino lawas bermesin depan seperti AK3 atau bus Mitsubishi Fuso. Meski hanya melayani kelas Ekonomi Non AC dengan armada bus yang kadang berbunyi errreekkk.....errrreekkkk. Akan tetapi PO Mulyo masih jadi pilihan para penumpang di jalurnya.
Meski bus Mulyo tak sebagus bus Efisiensi dalam hal tampilan luar, entah mengapa naik bus Mulyo selalu istimewa. Karena sesekali kita bisa bernostalgia mengenang masa kejayaan bus ini di jalurnya. Selain itu tampilan bus Mulyo yang klasik juga menawarkan suasana berbeda di tengah-tengah bodi bus kekinian yang sedang tren.
Bus Patas PO Mulyo masih aktif berdinas di tahun 2008. Foto: Arga S/Facebook
Selain garasi di Gombong, PO Mulyo juga punya garasi di dekat terminal Bulupitu, Purwokerto; garasi ini tak sebesar di Gombong. Hanya menampung 6 sampai 7 bus saja. Sekarang tak terasa sudah 75 tahun PO Mulyo mengaspal, dan entah sampai kapankah Mulyo akan terus melaju melawan zaman ? Jujur penulis sendiri hanya berharap Mulyo dapat terus bertahan melawan kerasnya zaman.
Dan seperti biasa, bagi Agan dan Sista yang punya pengalaman dan kenangan dengan PO Mulyo, jangan lupa untuk corat-coret di bawah. Sampai jumpa